Kamis, 07 Mei 2015

Proposal Teknis dan Biaya Kerangka Acuan Kerja

K.A.K. TEKNIS SURVEI HIDROGRAFI
 PELABUHAN PERIKANAN MUNJUNGAN, KAB. TRENGGALEK

I.                   Latar Belakang
Berdasarkan surat tugas Dinas Pekerjaan Umum No. 666/911/DPU/2014 tanggal 20 November 2014 dan Surat Dinas Perikanan dan Kelautan 100/911/DPK/2014 tanggal 26 November 2014 perihal studi kelayakan pelabuhan perikanan Munjungan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur. PT. Karya Indah Surya Survey sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang survey dan pemetaan. PT. Karya Indah Surya Survey mempunyai tim yang tangguh dan mempunyai tanggung jawab, kehandalan, serta hasil yang memuaskan, dengan peralatan survei dan pemetaan yang canggih.

II.                Metodologi Kerja
Diagram alir pekerjaan survey :
Gambar 2.1. Diagram alir pekerjaan survey



II.1. Orieantasi Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan sebelum pekerjaan survey dimulai. Untuk mengetahui dengan baik kondisi area yang akan diukur, nantinya sebagai acuan dalam menentukan metode pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.

II.2. Survei Titik Kontrol
Tahapan survey titik kontrol meliputi pekerjaan : Pemasangan BM (Bench Mark), Survey GPS, Pengukuran poligon, Pengukuran beda tinggi. Bench Mark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan direpresentasikan dalam bentuk monumen/patok di lapangan. Bench Mark memiliki fungsi penting pada kegiatan survey, yaitu sebagai titik ikat yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global. Penentuan koordinat titik-titik BM diukur dengan menggunakan GPS Geodetik. Setelah Titik-titik BM memiliki koordinat, selanjutnya melakukan pengukuran poligon dan beda tinggi antar titik poligon.
II.2.1. Survey GPS
Perangkat receiver GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi akan semakin tinggi. Penggunaan dua receiver GPS atau lebih secara statik (metode statik diferensial) akan memberikan hasil kualitas ketelitian yang tinggi.
Metode pengukuran menggunakan GPS Geodetik yang digunakan adalah dengan metode statik diferensial, yaitu salah satu receiver GPS ditempatkan di titik yang sudah diketahui koordinatnya sedangkan receiver yang lain ditempatkan di titik yang akan ditentukan koordinatnya.
Gambar 2.2. Metode pengamatan GPS Geodetik statik diferensial

II.2.2. Pengukuran Poligon
Poligon adalah metode pengukuran dengan rangkaian segi banyak dalam menentukan suatu posisi atau titik yang dapat diketahui koordinatnya dengan menghitung dari pengukuran arah, sudut dan jarak. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan. Sebagai kerangka dasar pemetaan, posisi atau titik-titik poligon harus diketahui atau ditentukan secara teliti, karena akan digunakan sebagai ikatan detil.
Metode pengukuran poligon yang digunakan adalah dengan metode pengukuran poligon tertutup. Poligon tertutup merupakan poligon yang titik awal dan titik akhir saling berimpit atau pada posisi yang sama atau saling bertemu.
Gambar 2.3. Metode pengukuran poligon tertutup
II.3. Detil Topografi
Detail adalah segala obyek yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah maupun budaya manusia. Pemilihan detail dalam pemetaan bergantung dari skala dan tujuan peta itu dibuat. Penentuan posisi dari titik-titik detil, diikatkan pada titik-titik kerangka pemetaan yang terdekat yang telah diukur sebelumnya.
   Metode koordinat kutub atau disebut juga tachimetri, dimana jarak detil ditentukan dengan cara optis, beda tinggi ditentukan dengan bacaan sudut vertikal atau sudut miring dan arah ditentukan dengan sudut horizontal. Dalam hal ini, arah dapat ditentukan dengan azimut dan dengan sudut horizontal dari sisi poligon tertentu. Pada pengukuran kali ini metode yang digunakan adalah metode radial dimana data yang dibutuhkan adalah data sudut dan jarak.
Gambar 2.4. Metode Radial



II.4. Survei Levelling
Levelling adalah suatu cara pengukuran beda tinggi antara dua titik diatas permukaan tanah, dimana penentuan selisih tinggi antara titik yang berdekatan dilakukan dengan beberapa cara penempatan alat penyipat datar yang dipakai sesuai keadaan lapangan, adapun dalam pekerjaan kali ini menggunakan metode sipat datar memanjang.
Gambar 2.5.  Pengukuran sipat datar

Jika jarak antar titik kontrol pemetaan relatif jauh, pengukuran beda tinggi dengan penyipat datar tidak dapat dilakukan dengan sekali berdiri alat. Oleh karena itu, antara dua buah titik kontrol yang berurutan dibuat beberapa slag dengan titik-titik bantu dan pengukurannya dibuat secara berantai (differential levelling) atau memanjang.

II.5. Survey Bathimetri
Survey bathimetri pada dsarnya merupakan kelanjutan dari survey topografi daratan. Perbedaanya terletak pada wahana, tempat, peralatan ukurnya. Dimana proses pengambilanya data bathymetri disebut dengan pemeruman. Pemeruman adalah proses & aktifitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran bentuk permukaan dasar laut.
Gambaran dasar Perairan dapat di sajikan dalam garis-garis kontur / model permukaan digital. Garis-garis kontur kedalaman diperoleh dengan menginterpolasikan titik-titik pengukuran kedalaman bergantung pada skala model yang dibuat.
Metode pengukuran kedalaman dengan menggunakan perlatan sounding sedangkan untuk planimetris menggunakan peralatan GPS Geodetic Dual Frekuensi system RTK/DGPS.
Gambar 2.6. Sketsa pengambilan data survey bathymatri

II.6. Pengolahan Data dan Laporan
Data hasil pengukuran GPS diolah dengan menggunakan software Spectra Precision Survey Office. Sedangkan data hasil ukuran poligon, sipat datar, detil topografi diolah pada Microsoft Office Excel 2010.
Data-data ukuran yang diperoleh dilapangan yang terekam pada alat ukur selamjutnya di download ke laptop setiap selesai melakukan pekerjaan survey. Kemudian data diolah sebagai kontrol, sehingga dapat diketahui benar salahnya pekerjaan yang dilakukan. Laporan yang akan diserahkan antara lain :
·         Peta topografi hard copy dan digital
·         Peta Bathymetri
·         Deskripsi titik-titik bm
·         Laporan akhir

III.1.    Struktur Organisasi Kerja
Diagram alir organisasi kerja.
Gambar 3. 1. Diagram alir organisasi kerja
III.2.         Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan survei lapangan, processing data dan laporan akhir meliputi :
·         2 unit GPS Leica
·         1 Set Ecosounder
·         2 unit GPS DGPS (Base Darat & Kapal)
·         1 Unit Current Meter
·         1 Total Stasion Nikon DTM 352
·         2 GPS Navigasi
·         2 NoteBook Lapangan
·         1 Unit Kapal 
·         Alat-alat pendukung lainnya

III.             3.   Rencana Jadwal Pekerjaan

IV.             Rancangan Anggaran Biaya



                                        


3 komentar:

  1. bisa bagi file pdf/wordnya mas?

    BalasHapus
  2. boleh minta file pdf atau wordnya?

    BalasHapus
  3. Gambling on casinos - DrmCD
    It's the gambling industry 거제 출장샵 and gambling industry, and most people assume 서울특별 출장마사지 gambling and gambling for granted and even Nov 7, 평택 출장안마 2020 · Uploaded by 거제 출장샵 DrmCD 화성 출장샵

    BalasHapus