K.A.K. TEKNIS
SURVEI HIDROGRAFI
PELABUHAN PERIKANAN MUNJUNGAN, KAB. TRENGGALEK
I.
Latar Belakang
Berdasarkan surat tugas Dinas Pekerjaan Umum No.
666/911/DPU/2014 tanggal 20 November 2014 dan Surat Dinas Perikanan dan
Kelautan 100/911/DPK/2014 tanggal 26 November 2014 perihal studi kelayakan
pelabuhan perikanan Munjungan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur. PT. Karya Indah
Surya Survey sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang survey dan
pemetaan. PT. Karya Indah Surya Survey mempunyai tim yang tangguh dan mempunyai
tanggung jawab, kehandalan, serta hasil yang memuaskan, dengan peralatan survei
dan pemetaan yang canggih.
II.
Metodologi Kerja
Diagram alir pekerjaan survey :

Gambar 2.1. Diagram alir pekerjaan survey
II.1. Orieantasi
Lapangan
Orientasi lapangan dilakukan
sebelum pekerjaan survey dimulai. Untuk mengetahui dengan baik kondisi area
yang akan diukur, nantinya sebagai acuan dalam menentukan metode pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.
II.2. Survei
Titik Kontrol
Tahapan survey titik kontrol
meliputi pekerjaan : Pemasangan BM (Bench Mark), Survey GPS, Pengukuran
poligon, Pengukuran beda tinggi. Bench Mark adalah
titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan direpresentasikan dalam
bentuk monumen/patok di lapangan. Bench
Mark memiliki fungsi penting pada kegiatan survey,
yaitu sebagai titik ikat yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem
koordinat global. Penentuan
koordinat titik-titik BM diukur dengan menggunakan GPS Geodetik. Setelah
Titik-titik BM memiliki koordinat, selanjutnya melakukan pengukuran poligon dan
beda tinggi antar titik poligon.
II.2.1.
Survey GPS
Perangkat
receiver GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam
menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2
dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi
(lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka
akurasi posisi akan semakin tinggi. Penggunaan dua receiver GPS atau lebih
secara statik (metode statik diferensial) akan memberikan hasil kualitas
ketelitian yang tinggi.
Metode pengukuran menggunakan GPS Geodetik yang digunakan adalah dengan metode statik diferensial, yaitu salah satu receiver GPS ditempatkan di titik yang sudah diketahui
koordinatnya sedangkan receiver yang lain ditempatkan di titik yang akan ditentukan koordinatnya.

Gambar 2.2. Metode pengamatan GPS Geodetik statik diferensial
II.2.2.
Pengukuran Poligon
Poligon adalah metode pengukuran
dengan rangkaian segi banyak dalam menentukan suatu posisi atau titik yang
dapat diketahui koordinatnya dengan menghitung dari pengukuran arah, sudut dan
jarak. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan. Sebagai kerangka dasar pemetaan, posisi atau
titik-titik poligon harus diketahui atau ditentukan secara teliti, karena akan
digunakan sebagai ikatan detil.
Metode
pengukuran poligon yang digunakan adalah dengan metode pengukuran poligon
tertutup. Poligon tertutup merupakan poligon yang
titik awal dan titik akhir saling
berimpit
atau pada posisi yang sama atau saling bertemu.

Gambar 2.3. Metode pengukuran poligon tertutup
II.3. Detil
Topografi
Detail adalah segala obyek
yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah maupun budaya manusia.
Pemilihan detail
dalam pemetaan bergantung dari skala dan tujuan peta itu dibuat. Penentuan
posisi dari titik-titik detil, diikatkan pada titik-titik kerangka pemetaan
yang terdekat yang telah diukur sebelumnya.
Metode koordinat kutub atau disebut juga tachimetri, dimana jarak detil
ditentukan dengan cara optis, beda tinggi ditentukan dengan bacaan sudut
vertikal atau sudut miring dan arah ditentukan dengan sudut horizontal. Dalam
hal ini, arah dapat ditentukan dengan azimut dan dengan sudut horizontal dari
sisi poligon tertentu. Pada pengukuran kali ini metode yang digunakan adalah
metode radial dimana data yang dibutuhkan adalah data sudut dan jarak.

Gambar 2.4. Metode Radial
II.4. Survei
Levelling
Levelling adalah
suatu cara pengukuran beda tinggi antara dua titik diatas permukaan tanah, dimana
penentuan selisih tinggi antara titik yang berdekatan dilakukan dengan beberapa cara penempatan alat
penyipat datar yang dipakai sesuai keadaan lapangan, adapun dalam pekerjaan kali ini menggunakan metode
sipat datar memanjang.

Gambar 2.5. Pengukuran sipat datar
Jika
jarak antar titik kontrol pemetaan relatif jauh, pengukuran beda tinggi dengan
penyipat datar tidak dapat dilakukan dengan sekali berdiri alat. Oleh karena
itu, antara dua buah titik kontrol yang berurutan dibuat beberapa slag
dengan titik-titik bantu dan pengukurannya dibuat secara berantai (differential
levelling) atau memanjang.
II.5.
Survey Bathimetri
Survey bathimetri pada
dsarnya merupakan kelanjutan dari survey topografi daratan. Perbedaanya
terletak pada wahana, tempat, peralatan ukurnya. Dimana proses pengambilanya
data bathymetri disebut dengan pemeruman. Pemeruman adalah proses &
aktifitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran bentuk permukaan dasar laut.
Gambaran dasar Perairan
dapat di sajikan dalam garis-garis kontur / model permukaan digital.
Garis-garis kontur kedalaman diperoleh dengan menginterpolasikan titik-titik
pengukuran kedalaman bergantung pada skala model yang dibuat.
Metode pengukuran kedalaman
dengan menggunakan perlatan sounding sedangkan untuk planimetris menggunakan
peralatan GPS Geodetic Dual Frekuensi system RTK/DGPS.

Gambar 2.6. Sketsa pengambilan data survey bathymatri
II.6. Pengolahan
Data dan Laporan
Data hasil pengukuran GPS
diolah dengan menggunakan software Spectra Precision Survey Office. Sedangkan
data hasil ukuran poligon, sipat datar, detil topografi diolah pada Microsoft
Office Excel 2010.
Data-data ukuran yang
diperoleh dilapangan yang terekam pada alat ukur selamjutnya di download ke
laptop setiap selesai melakukan pekerjaan survey. Kemudian data diolah sebagai
kontrol, sehingga dapat diketahui benar salahnya pekerjaan yang dilakukan. Laporan
yang akan diserahkan antara lain :
·
Peta topografi
hard copy dan digital
·
Peta Bathymetri
·
Deskripsi
titik-titik bm
·
Laporan akhir
III.1. Struktur
Organisasi Kerja
Diagram alir
organisasi kerja.

Gambar 3. 1. Diagram alir organisasi kerja
III.2. Peralatan
Peralatan yang
digunakan dalam pekerjaan survei lapangan, processing data dan laporan akhir
meliputi :
·
2 unit GPS Leica
·
1 Set Ecosounder
·
2 unit GPS DGPS
(Base Darat & Kapal)
·
1 Unit Current
Meter
·
1 Total Stasion
Nikon DTM 352
·
2 GPS Navigasi
·
2 NoteBook
Lapangan
·
1 Unit
Kapal
·
Alat-alat
pendukung lainnya
III.
3. Rencana
Jadwal Pekerjaan

IV.
Rancangan Anggaran Biaya


bisa bagi file pdf/wordnya mas?
BalasHapusboleh minta file pdf atau wordnya?
BalasHapusGambling on casinos - DrmCD
BalasHapusIt's the gambling industry 거제 출장샵 and gambling industry, and most people assume 서울특별 출장마사지 gambling and gambling for granted and even Nov 7, 평택 출장안마 2020 · Uploaded by 거제 출장샵 DrmCD 화성 출장샵